Olahraga Lari Dalam Agama Islam Dan Sunnah Nabi

Olahraga lari atau berlari ialah salah satu olahraga yang bermanfaa bagi tubuh. Olah raga lari itu sanggup menguatkan had, melancarkan peredaran darah dan sanggup membuat tubuh menjadi lebih enteng dan cekatan dalam bergerak, khususnya dalam medan permainan.

Selain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memotivasi sahabat dekat-teman dekatnya untuk melaksanakan olah raga semacam ini, dan dirinya sendiri melaksanakan olah raga lari ini.

Dari Salmah bin A1 Akwa' berkata, "Ketika kami sedang berjalan, kami menjumpai seorang pria dari kaum Anshar yang belum pernah kalah dalam perlombaan lari, sehingga membuat dia berkata, "Maukah engkau berlomba lari hingga ke Madinah? Adakah di antara kalian yang menjadi pelari? Saya berkata, Apakah akan menciptakanmu lebih mulia? Dia berkata, "Tidak, melainkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya. Saya berkata: Wahai Rasulullah demi bapak dan ibumu, bolehkah saya berlomba dengan pria ini, maka Rasulullah menjawaban, kalau engkau menginginkannya. Maka saya berlomba dengannya hingga ke Madinah. (Hadits riwayat Muslim)

'Aisyah mengatakan, "Rasulullah bertanding dengan aku, dan saya menang. Kemudian saya berhenti, sehingga dikala tubuh saya menjadi gemuk, Rasulullah bertanding lagi dengan saya dan ia menang, kemudian ia bersabda, "Kemenangan ini untuk kemenangan itu." (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

Hadits yang sedikit tetapi mempunyai makna yang besar ini membuat kami terpaku untuk merenungkan beberapa usang semoga sanggup menghirup kelezatannya yang jernih dan sastranya yang tinggi, dan juga semoga mcmbenarkan beberapa pemahaman yang salah oleh orang-orang yang mcngintai kaum muslimin kini ini.

Pertama, apakah engkau mengetahui pada waktu apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlomba lari dengan 'Aisyah? Peristiwa itu terjadi dalam sebuah perjalanan yang di dalamnya juga terdapat para sahabat bersahabat Nabi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka, "Majulah kalian." Maka mereka maju ke depan dan meninggalkan dia bersama istrinya.

Nabilah orang yang mempunyai kemampuan agung, jiwa yang besar dan dada yang lapang. Dia selalu bercanda dengan istrinya alasannya ialah ingin menghiburnya, mengangkat kemuliaan jiwanya dan memecahkan kemonotonan kehidupan perkawinan. Hal itu dilakukan untuk mempersembahkan bumbu-bumbu penyedap yang membuat kehidupan perkawinan menjadi lebih nikmat dan memenuhi dengan perasaan yang tinggi, sehingga sampailah perjalanannya dengan kondusif di bawah langit kasih akung yang besar. Maka dia berkata kepada istrinya, Aisyah, "Berlombalah dengan aku." Maka Aisyah pun berlomba dengannya. Hal itu dilakukan untuk menawarkan bahwa ketidakmampuan dirinya menyusulnya menyerupai senda gurau yang terang mensucikan perasaan cinta, perasaan kasih dan akung.

melaluiataubersamaini  nama bapak dan ibumu wahai Rasulullah, sungguh engkau tidak merasa disibukkan dengan adanya kiprah besar memberikan risalah dan kedahsyatan peperangan-peperangan Islam. Semua itu tidak membuat dirimu merasa susah mempersembahkan hak-hak kepada istri-istrimu. Maka bersegeralah engkau untuk masuk ke dalam akal-akal mereka dan berbicara kepada seorang wanita dengan bahasan yang praktis dipahami.

Kalaulah engkau mencegahku untuk mcmujimu pastilah saya akan tetap mengatakan, "Maha tepat Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain spesialuntuklah malaikat yang mulia. " (Qs. Yusuf (12): 31)

Shalawat dan salam gampang-gampangam tetap tercurahkan kepada engkau wahai tuanku wahai Rasulullah.

Kedua, apakah engkau mengetahui bahwa dikala Rasulullah berlomba lari dengan 'Aisyah umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun? Tapi sangat diakungkan sekali, kebanyakan insan kini menganggap olah raga lari semacam ini ialah perbuatan yang menyesatkan. Dan mereka suka melakukannya bila dirinya tidak mendapat pekerjaan yang menyibukkannya. Tidak diragukan lagi, bahwa hal ini ialah salah satu imbas dari pengaruh-pengaruh sesat dan malas yang menenggelamkan orang-orang muslim. Dan mereka merasa hening di dalam keterlenaan pulas sehingga mereka sanggup dilewati oleh yang lainnya. Selain itu kendali kendaraan insan yang dipegang oleh mereka juga sanggup dirampas.

Kalau seandainya insan kini melihat seorang pria yang berumur lima puluh tahun bahkan bisa empat puluh tahun masih melaksanakan olah raga, pastilah mereka menganggap dirinya orang yang absurd dan dungu serta orang bau tanah yang sakit. Ini ialah salah satu pola yang diciptakan oleh masa-masa kemunduran dan jauh dari petunjuk Allah dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka, orang-orang yang lalai itu tidak mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengadakan perlombaan lari dengan 'Aisyah setelah umurnya melebihi lima puluh tahun. Dan mereka juga tidak mengetahui bahwa Rasulullah mengakibatkan beberapa macam olah raga dan permainan sebagai ibadah yang mendekatkan seorang muslim kepada Tuhannya.
Tag : Pemuda Islam
0 Komentar untuk "Olahraga Lari Dalam Agama Islam Dan Sunnah Nabi"

Back To Top