Dam Dam Haji Yang Wajib Dibayar

Dam-dam yang wajib dibayar dalam haji, menurut keterangan tersebut di atas ada lima jenis dam haji: 

Jenis Pertama: dam berurutan yang sudah ditentukan (murattab muqaddar). Dan jenis ini wajib dibayar dikarenakan meninggalkan suatu kewajiban di antara wajib-wajib haji sebagaimana tersebut di atas. Artinya, apabila salah satu dari kewajiban-kewajiban itu ada yang tidak dikerjakan, maka pertama-tama wajib menyembelih sebuntut kambing yang sah untuk kurban, atau sepertujuh lembu, atau sepertujuh unta. Kalau satu pun dari binatang-binatang itu tidak ada, maka sebagai gantinya wajib berpuasa 10 hari: 3 hari selagi dalam haji dan 7 hari saat sudah pulang ke rumah. Dan termasuk ke dalam jenis dam ini ialah dam tamattu' dan dam alasannya ialah tidak melaksanakan wuquf yang dilakukan setelah tahallul, di mana ibadatnya kemudian dianggap sebagai 'umrah. 

Jenis Kedua: dam pilihan yang sudah ditentukan (mukhayyar muqaddar). Dam jenis ini wajib dibayar alasannya ialah melaksanakan sesuatu larangan, ibarat memotong rambut, kuku dan lain sebagainya. Orang yang melaksanakan larangan ini wajib menyembelih sebuntut kambing, atau berpuasa 3 hari, atau memdiberi makan 3 sha' (± 7,5 Kg.) gandum atau jelai kepada 6 orang miskin di Tanah Haram, setiap orang 1/2 sha’. Fidyah jenis ini sudah wajib dibayar sekalipun yang terpotong spesialuntuk tiga helai rambut atau kuku. 

Jenis Ketiga: dam pilihan yang diperkirakan (mukhayyar mu'addal). Dam jenis ini wajib dibayar alasannya ialah memotong tumbuhan atau membunuh hewan buruan. Maksudnya, orang yang melakukannya wajib membayar dam, dengan ketentuan apabila hewan yang terbunuh itu sebanding dengan salah satu jenis hewan ternak yang sudah kita terangkan di atas, maka wajib menyembelih ternak bandingannya itu di Tanah Haram. Atau boleh juga membeli biji-bijian seharga ternak itu kemudian dibagikan kepada orang-orang miskin di Tanah Haram, atau biji-bijian seharga itu diperkirakan menjadi berapa mud, kemudian berpuasa untuk setiap mudnya sehari. 

Adapun kalau hewan yang terbunuh itu tidak ada bandingannya, maka boleh menentukan antara memdiberi makan atau berpuasa, kecuali merpati. Untuk merpati, gantinya ialah sebuntut kambing. 

Jenis Keempat: dan berurutan yang diperkirakan (murattab mu'addal), yaitu dam yang wajib dibayar alasannya ialah terhalang. Maksudnya, barangsiapa sudah diberihram haji kemudian terhalang untuk menyelesaikannya, maka pertama-tama ia wajib menyembelih sebuntut kambing di daerah ia terhalang. Kalau tidak bisa, maka memdiberi masakan yang seharga kambing itu dibagikan kepada orang-orang fakir di situ. Dan kalau ini pun tidak bisa, maka berpuasa untuk setiap mud dari masakan itu sehari. 

Jenis Kelima: dam berurutan yang diperkirakan juga, tetapi ini khusus bagi orang yang bersetubuh. Maksudnya, barangsiapa melaksanakan persetubuhan sebelum tahallul pertama, maka ia wajib menyembelih sebuntut unta. Kalau tidak bisa, maka wajib menyembelih sebuntut lembu. Dan kalau tidak bisa, maka wajib menyembelih 7 buntut kambing. Dan kalau itu juga tidak bisa, maka wajib memdiberi masakan seharga unta kepada orang-orang fakir di Tanah Haram. Dan kalau memdiberi masakan pun tidak mampu, maka berpuasa untuk setiap mud dari masakan itu sehari. 

Demikianlah, dan selanjutnya perlu diterangkan bahwa penyembelihan ternak maupun memdiberi masakan spesialuntuk sah dilakukan di Tanah Haram. Adapun puasa boleh dilakukan di mana saja, selain 3 hari yang wajib dilakukan selagi dalam haji tersebut di atas. 

Adapun yang dimaksud berurutan dalam soal pembayaran dam ini ialah, tidak melaksanakan cara kedua kecuali alasannya ialah tidak bisa melaksanakan cara yang pertama. Dan kebalikannya ialah pilihan, yang maksudnya terserah akan pilih melaksanakan yang mana. 

Sedang yang dimaksud muqaddar (yang sudah ditentukan) di sini ialah, bahwa Syari'at sudah menentukan pengganti dari apa yang tak bisa dilakukan, baik secara berurutan maupun pilihan. Dan kebalikannya ialah mu'addal (yang diperkirakan), yang maksudnya disuruh memperkirakan harganya, dengan cara menanyakannya kepada orang lain. 

Syaikh al-'Amrithi Syarafuddin Yahya sudah menyimpulkan pembicaraan terkena dam-dam ini dalam nazhamnya, yakni Nazham al- Ghayatu wat-Taqrib, katanya: 

Artinya:

 وَسَائِرُ الدِّمَاءِ فِى الاِحْرَامِ مَحْصُورَةٌ فِى خَمْسَةٍ اَقْسَامِ 

“Semua dam dalam ihram ringkasnya ada lima macam:

 فَالاَوَّلُ الْمُرَتَّبُ الْمُقَدَّرُ بِتَرْك اَمْرٍوَ ا جِبٍ وَ يُجْبَََرُ 

Yang pertama dam berurutan yang sudah ditentukan, alasannya ialah meninggalkan suatu perkara wajib, dan harus dibayar:

 بِِِِِِِذَ َ بْجِ شَاةٍاوَّﻻًوَصَامَا لِلْعَجْزِعَنْهُ عَشْرَةًاَيَامًا 

Pertama-tama dengan menyembelih sebuntut kambing. Dan kalau tidak bisa itu, maka berpuasa sepuluh hari:

 ثَلاََََََََََثَةًًًًًً ﻔﻰِالْحَجِّ ﻔﻰِمَحَلِهِ وَ سَبْعَةًًًًًًاِذَااَتَىﻻِﻫلِهِ 

tiga hari selagi dalam haji, yakni di daerah melaksanakan haji, dan tujuh hari bila sudah kembali kepada keluarganya.

 ثَانىِ الدِِّمَامُخْيَرٌمُقَدَّرُ ِبِنَحْوِحَلْقِِِِِ مِنْ اُمُوْرٍتَحْظَرُ 

Yang kedua ialah dam pilihan yang sudah ditentukan, alasannya ialah melaksanakan hal-hal terlarang, ibarat mencukur rambut,

 فَا لشَّا ةٌاثَلَاثََةًاََيَّامِ يَصُوْمُهَااَوْآصُععٍٍ طَََعَامِ 

maka (boleh pilih menyembelih) kambing, atau berpuasa tiga hari, atau memdiberi masakan beberapa sha',

 لِسِتَّةٍهُمْ مِنْ مََسَاكِيْنِ الْحَرَمْ لِكُلِِشَخْصٍٍ نِصْفُ صَاعٍ مِنْهُ تَمْ 

kepada enam orang dari kaum miskin Tanah Haram, untuk setiap orang setengah sha'penuh makanan.

 ثَالِثُهَامُخَيَّرٌمُعَدَّلُ بِقَطْعِ نَبْتِ اَوْبِصَيْدٍ يُقْتَلُ 

Yang ketiga dam pilihan yang diperkirakan. Ini dibayar alasannya ialah memotong suatu tumbuhan atau membunuh sebuntut hewan buruan.

 فَانْ يَكُنْ لِلصَّيْدِ مِثْلٌ فِى النَّعَمْ فَلْيَدْبَجِ الْمِثْلُ ابْتِدَ اءًفِى الْحََرَمْ 

Jika hewan buruan itu ada yang semisalnya di antara binatang-binatang ternak, maka mula-mula hendaklah menyembelih ternak yang semisal itu di Tanah Haram,

 اَوْيَشَْتَرِىْ لِاَهْلِ ذَ لِكَ الْحََرَمْ حَبًا بِقَدْ رِ مَا لَهُ مِنْ الْقِيَمْ 

atau membelikan penduduk Tanah Haram biji-bijian seharga ternak itu,

 اَوْيَعْدِ لُ اْﻻَمْدَادَمِنْهُ صَوْ مًا يَصُوْ مُهُ عَنْ كُلٌِ مُدٍيَوْمًا 

atau mud-mud masakan itu ia ganti dengan puasa, yang ia lakukan untuk tiap-tiap mudnya sehari.

 وَخَيْرُوْافِى الصٌََوْمِ وَالْاِ طْعَامِ فِى ِتْلا َفِ صَيْدٍ حَيْثُ مِْلُهُ تَفِْى 

Dan, mereka (boleh) memilih, akan berpuasa atau memdiberi makanan, atas membunuh sebuntut hewan buruan yang tidak ada semisalnya.

 رَا بِعُهَا مُرَ تَّبٌ مُعدَلُ فَٯَاجِبٌُ بِا الْحَصْرِحَيْثُ يَحْصُلُ 

Yang Keempat ialah dan berurutan yang diperkirakan. Ini wajib (ditunaikan) alasannya ialah terhalang di daerah bencana itu terjadi.

 دَمٌ فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعُ فلْيُطْعِمِ قُوْتَايُرَى بِقَدِْر قِِِِْيمَةِاَلدَّمِ 

yaitu menyembelih sebuntut kambing. Lalu, kalau tidak bisa, maka memdiberi masakan pokok yang dikenal seharga kambing itu.

 َوصَا مَ عِِنْدَالْعَجْزِعَنْ اِطْعَامِِ مَيَعْدِلُ اْﻻَمْدَادَمِنْ ايَّا مِِ 

Dan kalau tidak bisa memdiberi makanan, maka berpuasa selama hari- hari sebanyak mud-mud masakan itu.

 خَا مِسُهَا يَْتَصُّ بِالْمُجَامِعِ مُرَتَّبٍ مُعَدَّلٍٍ كَََا الَّرَابِعِ 

ng kelima khusus bagi orang yang bersetubuh: dam berurutan yang diperkirakan, ibarat halnya yang keempat.

 لَكِنْ هُنََ الْبَعْييْرُقَبْلُ مُعْتَبَرْ وَبَعْدُ هُ لِلْعَجْزِرَأسٌ مِنْ بَقَرْ 

Tetapi di sini, untalah tebusan yang diterima. Dan setelah itu -karena tidak mampu-sebuntut lembu.

 وَعِندَعَجْزِعَنْهُ سسَبْعٌ مِنْ غَنَمْ ثُمَّ الطَّعَا مُ يَشْتَرِےْ عِنْدَالْعَدَمْ 

Dan kalau tidak bisa juga, maka tujuh buntut kambing. Kemudian kalau tidak ada, maka membeli makanan.

 بِقِيْمةِا ْلبَعيْرِ حَيْثُمَا وَجَدْ وَعَدْ لُهُ مِنَ الِصّيَا مِ اِنْفَقُدْ 

seharga unta, jikalau masakan itu ada. Tapi jikalau tidak ada, maka gantinya ialah puasa.

 وَلَمْ َيَجِِبْْ كَوْنََ الصِّيَامِ ِفِى الْحَرَمْ وَالْهَدْىُ وَاﻻِطْعَا مُ فِيْهِ مُلْتَزَمْ 

Dan pelaksanaan puasa tidaklah wajib di Tanah Haram, sedang penyembelihan ternak dan pemdiberian masakan wajib (dilakukan) disana."
Tag : Ilmu Haji
0 Komentar untuk "Dam Dam Haji Yang Wajib Dibayar"

Back To Top