Tentang kedudukan para wali sebagai waliyullah, Allah swt tidak memdiberi tanda atau bukti yang menunjukkan mereka itu wali Allah. Artinya, tidak ada orang yang mengetahui sebetulnya seseorang itu wali. Waliyullah itu pun tidak memdiberi tanda kepada dirinya sendiri yang sanggup menunjukkan bahwa ia sudah menjadi wali. Tidak pula seorang pun yang sanggup menunjukkan ciri-ciri bahwa seseorang itu wali. Jikalau ada orang yang mengenal seseorag itu wali, maka hal itu sangat luar biasa. Merupakan suatu keistimewaan yang dianugerahkan Allah untuknya. Hanya orang yang mempunyai ma’rifat yang sudah tinggi sajalah yang bisa mengetahui hal itu, itupun tidak tiruana. Karena spesialuntuk wali sajalah yang mengetahui seseorang itu wali.
سُبْحَانَ مَنْ لَمْ يَجْعَلِِ الدَّلِيْلَ عَلَى اَوْلِيَآئِهِ اِلاَّ مِنْ حَيْثُ الدَّلِيْلُ عَلَيْهِ وَ لَمْ يُوْصِلْ اِلَيْهِمْ اِلاَّ مَنْ اَرَادَ اَنْ يُوَصِّلَهُ اِلَيْهِ٠
“Maha Suci Allah yang tidak menyebabkan dalil (bukti), bagi para wali-Nya, kecuali sebagai tanda pengenalan dengannya. Tidak akan hingga kepada mereka, kecuali orang yang dikehendaki akan menyampaikannya kepada Allah.”
Akan tetapi perlu diingat, mengenal wali itu , menyerupai dikatakan oleh Syekh Abul Abbas Al Mursy, sangat sukar. Lebih praktis mengenal Allah daripada mengenal wali, lantaran mengenal Allah itu sanggup diketahui dari sifat-sitat-Nya, dan bekas ciptaan-Nya. Sedangkan sukarnya mengenal wali, disebabkan ia yaitu insan bersama kita, makan minum, pulas, belajar, diberibadah, tidak beda dengan insan lainnya. Mereka juga sering susah dan menderita, atau bisa juga bahagia dan gembira.
Waliyullah atau wali Allah itu yaitu hamba Allah yang memperoleh nurullah. Para Wali itu fana dalam dirinya, akan tetapi tetap baqa dalam musyahadah dengan Allah. Wali mendapatkan cahaya Allah, tidak dengan sendirinya. Ia pun melatih dirinya tahap demi tahap, sehingga ia datang pada maqam (tingkat) kesempurnaan makrifat. Kemakrifatannya kepada Allah yang sangat dekat, lantaran taqarrub-Nya tidak ada henti-hentinya, membuat ia menjadi kekasih Allah (Waliyullah).
Perlu dipahami dengan sebenar-benarnya, sesungguhnya bagi setiap mukmin yang selalu patuh kepada perintah dan larangan Allah, serta menjalankan ibadah dengan tertib dan penuh keikhlasan, mereka selalu dijaga dan menerima pemberian Allah. Karena Allah itu yaitu wali dari orang mukmin.
Allah swt. mengingatkan para mukminin, "
Allah yaitu wali Orang diberiman. Allah mengeluarkan mereka dari intel kepada cahaya. Adapun orang yang kafir, wali mereka itu yaitu taghut (berhala) yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kepetangan, mereka menjadi penghuni neraka dan infinit di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 257)
0 Komentar untuk "Wali Allah Dan Buktinya"