Ketika melontar Jumrah Aqabah, disunnahkan mengikuti adab-adab diberikut ini:
1. Apabila hingga di Mina, maka tidakboleh memulai apa-apa sebelum melontar Jumrah 'Aqabah, sebab itulah cara menghormati Mina di hari itu.
2. Menghentikan bacaan talbiyah saat mulai melontar. Karena, Nabi SAW senantiasa membaca talbiyah sehingga mabadunga melontar, maka talbiyah pun dia hentikan, dan dia ganti dengan takbir.
3. Setiap kali melontar kerikil membaca takbir. Dan pelontaran hendaklah dengan tangan kanan, dengan mengangkatnya tinggi-tinggi hingga kelihatan bawah ketiaknya. Tetapi perempuan tidak disunnatkan mengangkat tangan tinggi-tinggi. Sedang kerikil yang dipakai hendaklah sebesar kacang tanah.
Adapun saat melontar tiruana jumrah pada hari-hari Tasyriq, di sunnatkan mengikuti adab-adab diberikut ini:
1. Pelontaran jumrah-jumrah dilakukan kalau matahari sudah condong ke barat sebelum shalat Zhuhur, kecuali apabila penuh-sesak se-hingga pelontaran tak dapat dilakukan, maka boleh saja ditangguh-kan.
2. Ketika melontar jumrah yang pertama dan kedua hendaklah bangun dengan menghadap kiblat, selanjutnya lontarlah jumrah-jumrah itu satu-persatu dengan cara menyerupai yang sudah kami terangkan pada jumrah 'Aqabah.
3. Sehabis melontar berpalinglah sedikit, sehingga tidak terkena kerikil orang yang tengah melontarkannya. Berdirilah membelakangi jumrah, menghadap kiblat, kemudian berdoa kepada Allah dengan penuh khusyu' dan merendahkan diri dengan doa apa saja yang disukai bagi diri sendiri maupun bagi saudara-saudara. Dan disunnatkan supaya hal itu berlangsung usang sepanjang membaca Surat al-Baqarah. Lalu, apabila hingga kepada jumrah kedua, pun melaksanakan menyerupai itu, dan berdoa sehabis melontar, tidak tidak sama sedikit pun dengan yang tadi. Kemudian, apabila hingga kepada jumrah 'Aqabah yang sudah dilontar pada hari Nahar- lontarlah jumrah itu menyerupai tadi, tetapi setelah itu tidak berdoa lagi dan tidak pula berhenti di situ. Adapun dalil itu tiruana ialah praktek yang sudah dilakukan Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan secara otentik dalam hadits shahih.
Tag :
Ilmu Haji
0 Komentar untuk "Sunnah-Sunnah Dikala Melontar Jumrah"