Sifat Berharap Dan Kuatir, Baikkah Untuk Kita?

Raja' atau berharap dan khauf atau kuatir, yakni dua hal yang perlu diperhatikan dan dimengerti masing-masing artinya.

اِذَااَرَدْتَ اَنْ يَفْتَحَ لََََكَ بَا بَ الرَّجَا ءِفََا شْهَدْمَامِنْهُ اِلَيْكََ وَاِذََا اَرَدْتَ اَنْ يَفْتَحَ لَكَ بَابَ اَلْخَوْفِ فَا شْهَدْمَامِنْكَ اِلَيْهِ
٠

“Apabila Allah SWT bukakan pintu raja' (harapan), maka saksikan apa yang Allah diberikan untukmu. Apabila engkau ingin Allah bukakan pintu khauf(kuatir), perhatikanlah apa yang sudah engkau amalkan mentaati Allah."

Siapa yang menghendaki baginya pintu raja' maka akan terbukalah baginya pintu tersebut. Dan siapa yang ingin dibukakan pintu khauf, maka Allah SWT akan membuka untuknya pintu itu. Yang dimaksud pintu raja' yakni sifat yang selalu dimiliki oleh seorang hamba .Raja' maksudnya keinginan yang selalu dipanjatkan oleh seorang hamba kepada Khaliq, Tuhan Pemelihara semesta alam. Harapan yang sepenuhnya semoga ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Harapan semoga tidak ada amal ibadahnya ditolak lantaran cacat. Harapan semoga dengan amal ibadahnya itu, ia selalu mendapat inayah dan taufiq Allah SWT.Harapan semoga ia terhindar dari perbuatan yang dimurkai Allah, dan selalu mendapat hidayah semoga selalu berada di dalam ridha Allah. Itulah sifat raja' yang dimiliki oleh seorang hamba.

Adapun khauf, yakni sifat hamba Allah yang selalu kuatir apabila amal ibadahnya tidak diterima atau ditolak oleh Allah SWT .Khauf apabila amal ibadahnya sia-sia, tidak memperoleh pahala dan tidak diridai oleh Allah. Kuatir bila ibadah yang ia lakukan kurang nrimo dan kuatir bila bercampur dengan riya'.

Khauf dan raja', dua sifat yang perlu dimiliki oleh hamba Allah .itu yakni dua sifat yang menjadi satu, saling memperlihatkan saru sifat kepada sifat lainnya. Apabila seorang hamba berpengharapan, ia akan kuatir apabila harapannya tidak hingga kepada Allah.

Sifat raja' yakni sifat optimis yang ada dalam diri hamba Allah, ia harus bisa melihat begitu banyak pemdiberian Allah yang sudah didiberikan kepadanya, dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Oleh lantaran nikmat yang selalu didiberi oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya, maka hendaklah ia pahami dengan penuh optimis bersama-sama Allah tidak melupakan para hamba, asal saja ia tidak melanggar larangan Allah dan tetap saja dalam sifat raja'.

Kelebihan sifat raja' akan mengantarkan si hamba terus berpengharapan kepada rahmat Allah, lantaran yakin amal ibadahnya diterima oleh Allah. Harapan akan mengakibatkan si hamba rajin berinfak ibadah, dan tetap teguh memegang iktikad agamanya. lantaran harapannya mendorong ia berbuat yang diridai Allah, dan akan mendapat tiruana yang dibutuhkan dari Allah.

Sifat khauf, yakni sifat yang perlu pula dimiliki oleh hamba Allah. Kuatir pada amal sendiri, pada ibadah sendiri. Karena rasa khaf Ini ,orang akan bisa mengoreksi setiap amal dan ibadah yang saya dikerjakan dan yang sudah dikerjakan. Khauf sebagai sifat hamba Allah akan mendorong si hamba diberintrospeksi, sudah benarkah amal ibadahnya. Sudah sesuaikah dengan rujukan yang didiberikan oleh Nabi Muhammad SAW .

Kuatir bila kalau amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT ,ada sebab-sebab yang menjadi faktor. Di antara faktor penyebab itu, kurang membersihkannya ibadah, dan tidak sesuainya ibadah dengan fatwa yang diterima dari Rasulullah SAW.

KHAUF atau rasa kuatir, apabila amal ibadah hamba tidak diterima oleh Allah, tidak berarti si hamba takut pula berinfak dan melaksanakan ibadah. Karena sifat khauf yakni sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang hamba, maka sifat itu sebenarnya akan memdiberi dorongan seorang hamba terus menerus melaksanakan ibadah sesuai dengan fatwa Rasulullah . Kemudian berserah diri kepada Allah dan memohon semoga amal Ibadahnya diterima oleh-Nya.

Khauf itu yakni sifat kesejatian manusia, lantaran ia memahami dirinya sendiri yang tidak luput dari salah dan khilaf, dan tidak luput pula dari keterbatasannya itu. Khauf itu sifat yang sanggup dijadikan alat pendorong untuk maju berinfak dan diberibadah dengan penuh raja'.

Sehingga kedua-duanya {raja' dan khauf, berjalan bersama. Apabila seorang hamba dalam berinfak dan diberibadah kuatir amal ibadahnya tidak diterima, maka pada ketika yang sama ia harus berpengharapan yang amal ibadahnya akan makbul dan di-ijabai oleh Allah yang Rahmanur Rahim Demikian pula apabila ia dalam keadaan raja', maka ia pun lu. merasa kuatir apakah ibadahnya sudah benar dan sudah membersihkan, sehingga patut diterima di sisi Allah. Di ketika seorang hamba dalam keadaan raja' ia pun harus merasa khauf.

Karena sifat raja' dan khauf itu termasuk sifat mahgampang orang Mukmin,maka hendaklah menjadi hiasan dalam setiap amal dan ibadah si hamba.
0 Komentar untuk "Sifat Berharap Dan Kuatir, Baikkah Untuk Kita?"

Back To Top