Al quran memseriuskan pentingnya ketakwaan dalam banyak ayat. Di antaranya yakni ayat-ayat diberikut.
Hai orang-orang yang diberiman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.( QS al-Isra’ [17]: 79)
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang diberiman dan mengerjakan amalan yang salih alasannya yakni memakan masakan yang sudah mereka makan lampau, apabila mereka bertakiua serta diberiman, dan mengerjakan amalan-amalan yang salih, kemudian mereka tetap bertakwa dan diberiman, kemudian mereka [tetap juga] bertakiua dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. QS al-Ma’idah [5]:93
Hai manusia, bertakivalah kepada Tuhan kalian! Sesungguhnya goncangan Hari Kiamat itu yakni suatu insiden yang sangat besar. QS al-Hajj [22]:1.
Sesungguhnya harta kalian dan bawah umur kalian spesialuntuklah cobaan. Di sisi Allah pahala yang besar. Maka, bertakwalah kalian kepada Allah berdasarkan kesanggupan kalian dan dengarlah serta taatlah, dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk diri kalian. Dan barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. QS at-Taghabun [64]: 14-16
Hai orang-orang yang diberiman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan tidakbolehlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS Alu ‘Imran [3]: 102
Hai manusia, bahwasanya Kami membuat kalian dari seorang laki- laki dan seorang wanita dan menimbulkan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku biar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah yakni orang yang paling bertakwa diantara Indian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS al-Hujurat [49]: 13
Di simpulan ayat ini, Allah SWT mengingatkan bahwa kemuliaan yang hakiki spesialuntuklah dengan ketakwaan kepada Allah SWT. Substansi kedekilan kepada Allah SWT berputar pada poros ketakwaan, bukan poros tingkatan-tingkatan keduniaan berupa harta, pangkat, keturunan, dan leluhur. Hal itu alasannya yakni insan dijadikan selalu mencari sesuatu yang membedakannya dari selainnya dan mengistimewakannya di antara kawan-kawannya berupa kemuliaan dan kehormatan. Kebanyakan orang alasannya yakni keterkaitan dengan kehidupan dunia melihat kemuliaan dan kehormatan dalam aspek-aspek kehidupan bahan berupa harta, kecantikan, keturunan, leluhur, dan sebagainya sehingga mereka mencurahkan segala upaya untuk mencari dan memperolehnya untuk saling membanggakan diri dengannya dan mengungguli orang lain. Ini ialah aspek-aspek yang bersifat delusi yang tidak menhadirkan kemuliaan dan kehormatan kepada mereka sedikit pun selain menjatuhkan mereka ke dalam kebinasaan dan kesengsaraan. Kemuliaan hakikilah yang membawa insan pada kebahagiaannya yang hakiki dan kehidupannya yang baik lagi kekal di sisi Tuhan Yang Mahamulia. Hal itu spesialuntuk sanggup dicapai dengan ketakwaan kepada Allah SWT dan ialah satu-satunya cara menuju kebahagiaan di negeri akhirat, serta diikuti kebahagiaan di dunia. Allah SWT berfirman: Kalian menghendaki harta benda duniawi, sedangkan Allah menghendaki akhirat. Jika kemuliaan lunya diperoleh dengan ketakwaan maka insan yang paling mulia disisi yakni yang paling bertakwa, sebagaimana sudah ditetapkan dalam ayat yang penuh berkah itu.
Hai orang-orang yang diberiman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.( QS al-Isra’ [17]: 79)
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang diberiman dan mengerjakan amalan yang salih alasannya yakni memakan masakan yang sudah mereka makan lampau, apabila mereka bertakiua serta diberiman, dan mengerjakan amalan-amalan yang salih, kemudian mereka tetap bertakwa dan diberiman, kemudian mereka [tetap juga] bertakiua dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. QS al-Ma’idah [5]:93
Hai manusia, bertakivalah kepada Tuhan kalian! Sesungguhnya goncangan Hari Kiamat itu yakni suatu insiden yang sangat besar. QS al-Hajj [22]:1.
Sesungguhnya harta kalian dan bawah umur kalian spesialuntuklah cobaan. Di sisi Allah pahala yang besar. Maka, bertakwalah kalian kepada Allah berdasarkan kesanggupan kalian dan dengarlah serta taatlah, dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk diri kalian. Dan barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. QS at-Taghabun [64]: 14-16
Hai orang-orang yang diberiman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan tidakbolehlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS Alu ‘Imran [3]: 102
Hai manusia, bahwasanya Kami membuat kalian dari seorang laki- laki dan seorang wanita dan menimbulkan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku biar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah yakni orang yang paling bertakwa diantara Indian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS al-Hujurat [49]: 13
Di simpulan ayat ini, Allah SWT mengingatkan bahwa kemuliaan yang hakiki spesialuntuklah dengan ketakwaan kepada Allah SWT. Substansi kedekilan kepada Allah SWT berputar pada poros ketakwaan, bukan poros tingkatan-tingkatan keduniaan berupa harta, pangkat, keturunan, dan leluhur. Hal itu alasannya yakni insan dijadikan selalu mencari sesuatu yang membedakannya dari selainnya dan mengistimewakannya di antara kawan-kawannya berupa kemuliaan dan kehormatan. Kebanyakan orang alasannya yakni keterkaitan dengan kehidupan dunia melihat kemuliaan dan kehormatan dalam aspek-aspek kehidupan bahan berupa harta, kecantikan, keturunan, leluhur, dan sebagainya sehingga mereka mencurahkan segala upaya untuk mencari dan memperolehnya untuk saling membanggakan diri dengannya dan mengungguli orang lain. Ini ialah aspek-aspek yang bersifat delusi yang tidak menhadirkan kemuliaan dan kehormatan kepada mereka sedikit pun selain menjatuhkan mereka ke dalam kebinasaan dan kesengsaraan. Kemuliaan hakikilah yang membawa insan pada kebahagiaannya yang hakiki dan kehidupannya yang baik lagi kekal di sisi Tuhan Yang Mahamulia. Hal itu spesialuntuk sanggup dicapai dengan ketakwaan kepada Allah SWT dan ialah satu-satunya cara menuju kebahagiaan di negeri akhirat, serta diikuti kebahagiaan di dunia. Allah SWT berfirman: Kalian menghendaki harta benda duniawi, sedangkan Allah menghendaki akhirat. Jika kemuliaan lunya diperoleh dengan ketakwaan maka insan yang paling mulia disisi yakni yang paling bertakwa, sebagaimana sudah ditetapkan dalam ayat yang penuh berkah itu.
Tag :
Ilmu Iman dan Taqwa
0 Komentar untuk "Pentingnya Ketakwaan Kepada Allah"