Apabila Anda sudah mengetahui sejauh mana pentingnya berziarah kubur dan ke masjid Rasulullah SAW yang mulia, maka ketahuilah sekarang, bahwa apabila seseorang sudah menuntaskan manasik-manasik haji dan 'umrahnya, maka ketika pergi ke kota Rasulullah SAW untuk memperoleh kemuliaan berziarah kepada dia dan mengunjungi masjidnya, ia hendaknya memperhatikan adab-adab diberikut ini:
Pertama, ketika berangkat ke Madinah al-Munawwarah disunnatkan memantapkan hati untuk berziarah kepada Nabi SAW dan ber-kunjung ke masjidnya, sehingga dicatatlah untuknya pahala kedua-duanya. Dan hendaknya banyak membaca shalawat atas Rasulullah SAW selama perjalanan.
Kedua, disunnatkan pula mandi menjelang memasuki Madinah bila mungkin dilakukan. Dan jikalau tidak, maka sebelum masuk masjid, dan hendaklah mengenakan pakaian yang paling membersihkan.
Ketiga, apabila sudah hingga ke pintu masjid Rasul SAW, maka masuklah dengan menlampaukan kaki kanan, sambil mengucapkan:
اَعُْوْبَِِﷲِالْعَظِيْمِ وَبِِِوَ جْهِِِه ِالْكَرِيْمِ وَبِسُلْطَا نِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الْشَيْطَا نِِ الّرَحِيْمُ٬ بِِِسْمِِﷲِ٬وَالْحَمْدٌِﷲِ٬اَللََّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍوَعلَىال مُحَمَّد وَسَلِّمِْ٠ اَللََّهُمَّ اغْفِرلِىْذُنُوْبِى ْوَافْتَحْ لِىْ اَبْوَابَا َرحْمَتِكَ٠
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dan kepada Dzat- Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu, dari syaitan yang terkutuk. melaluiataubersamaini menyebut nama Allah, dan segala puji bagi Allah, ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan atas Nabi Muhammad dan atas keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu. "
Menurut Imam an-Nawawi, dzikir dan doa ini mustahab diucapkan ketika hendak memasuki masjid mana saja. Dan terkena itu sudah diriwayatkan hadits-hadits, baik yang shahih maupun yang tidak.
Sesudah itu, masuklah ke masjid dan menuju Raudtaah yang mulia, yang terletak antara mimbar dan rumah Nabi SAW, kemudian shalatlah Tahiyatal Masjid di sisi mimbar, alasannya yaitu besar kemungkinan di situ doloe ialah kawasan bangun Rasulullah SAW.
Keempat, apabila sudah melaksanakan shalat Tahiyatal Masjid di Raudhah, maka hadirlah ke kubur Nabi yang mulia, kemudian menghadap ke dinding kubur dengan membelakangi kiblat dan menjauh dari bab kepala kubur kira-kira empat hasta. Berdirilah di sana dengan memandang bab paling bawah dinding kubur yang ada di hadapan Anda, sedang hati sudah dikosongkan dari segala kekerabatan keduniaan, kemudian fikirkanlah betapa keagungan pangkat dan kedudukan orang yang ada di hadapan Anda, selanjutnya ucapkan salam dengan bunyi lembut:
الَّسَلاََ مُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اﷲِ٬ الَّسَلاََ مُ عَلَيْكَ يَا نَبِىَّﷲ٬ الَّسَلاََ مُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَةَ اﷲِ٬ الَّسَلاََ مُ عَلَيْكَ يَا يَا خَيْرَةَ رَِبّ الْعَا لَمِيْنَ ٬جَزَا كَ اﷲُ يَا رَسُوْلَ اﷲِعَنَّا اَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيًا وَرَسُوْلاًعَنْ اُمََّتِهِ٠َاشْهَدُ اَنْلاََ اِلَهَ الاَّاﷲُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَََاشْهَدُ اَنَّكَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ مِنْ خَلْقِِهِ ٬ وَََاشْهَدُ اَ نََّكَ قَدْبَلَغْتَ الّرَسَا لَةَ٬وَاَدَّيْتَ الاََْمَانَةَََ٬ وَنَصَحْتَ اَلاُمَّةَ٬ وَجَا هَدْتُ فِى اﷲِ حَقَّ جِهَا دِهِ ٠
Artinya: "Sejahtera atasmu ya Rasul Allah, sejahtera atasmu ya Nabi Allah, sejahtera atasmu ya kekasih Allah, sejahtera atasmu ya kekasih Tuhan semesta alam, supaya Allah memdiberi akhir kepadamu ya Rasul Allah, dari kami dengan akhir terbaik yang Dia diberikan kepada seorang Nabi dan seorang Rasul dari umatnya. Aku bersaksi, bekerjsama tiada Tuhan melainkan Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, dan saya bersaksi bahwa engkau yaitu hamba-Nya dan Rasul-Nya di antara makhluk-makhluk-Nya. Dan saya bersaksi bahwa engkau sudah memberikan risalat, menunaikan amanat, menasihati umat dan berjuang dengan sesungguh-sungguhnya dijalan Allah."
Sesudah itu, berpalinglah sedikit ke sebelah kanan, di mana terletak kubur Sayidina Abu Bakar RA, kemudian ucapkanlah:
الَّسَلاََ مُ عَلَيْكَ يَا اَ بَا بَكْرٍ الّصِِدِّيْقِِ ٠
Artinya: "Sejahtera atasmu ya Abu Bakar ash-Shiddiq."
Kemudian berpaling pula ke sebelah kanan lagi, di mana terletak kubur Sayidina Umar bin al-Khaththab RA, dan ucapkanlah:
الَّسَلاََ مُ عَلَيْكَ يَا عُمَرَ بْنَ الْخَطَّا بِ٠َ
Artinya: "Sejahtera atasmu ya Umar bin al-Khaththab."
Kemudian kembalilah ke kawasan tiruanla dan menghadap kiblat, kemudian berdoa untuk diri sendiri dan kaum mu'minin dengan doa apa saja. Karena ketika itu ialah ketika yang diperlukan doa akan terkabulkan, Insya'allah."
Kelima, dilarang berthawaf sekeliling kubur Nabi SAW. sebagai mana ditetapkan Imam an Nawawi. Dan makruh pula menempelkan badan ke dinding kubur, atau mengusap-usap dan menciuminya, menyerupai yang dilakukan oleh banyak orang-orang bodoh, bahkan yang sopan ialah menjauh dari kubur, sebagaimana orang menjauh dari badan dia SAW ketika berhadapan dengan dia semasa hidupnya.
Keenam, Selama tinggal di Madinah al-Munawwarah, sepatutnya mengerjakan shalat seluruhnya di masjid Rasulullah SAW, dan pergilah setiap hari berziarah ke Baqi', dan juga ke kubur parasyuhada' di Uhud, selain mustahab pula hukumnya secara mu'akkad hadir ke masjid Quba’. alasannya yaitu Nabi SAW biasa hadir ke masjid Quba' setiap hari Sabtu, demikian diriwayatkan dalam ash-Shahihain maupun lainnya.
Tag :
Ilmu Haji
0 Komentar untuk "Adab Ziarah Ke Masjid Rasulullah Di Madinah"